Translate

Senin, 12 Maret 2012

2 Kelainan Saraf Otot (Chorea) Chorea Huntington dan Chorea Sydenham atau Tarian Santo Vitus

A. Chorea Huntington.''
Dalam penyakit turunan ini, gejalanya ialah gerakan yangtidak sengaja dan tidak terarah atau sentakan ditambah dengan penurunan kesanggupan otak secara progresip.''

Biasanya gejala ini timbul pada usia sekitar tiga puluh atau empat puluh. Gerakan tak terarah dan penurunan kesanggupan mental ini terjadi berbarengan, tetapi dalam beberapa hal, yang satu mendahului yang lain. Gerakan-gerakan tak terarah itu ialah geringsing (muka), gerakan secara tiba-tiba, dan gaya berjalan yang loyo dan tidak setabil. Sementara penyakit itu berkembang, otot-ototnya semakin lemah.''



Gejala mental berbeda karena sebagian pasien gembira sedangkan yang lain curiga, dengki dan bersifat merusak. Kesangupan pikiran lambat laun menurun sampai pasien itu harus dirawat di dalam satu lembaga. Biasanya penyakit itu mengundang kematian dalam sepuluh sampai lima belas tahun.'' Banyak sel saraf dalam otak dan saraf belakang yang menunjukkan kemerosotan. Keadaan penyakit tertentu tidak dapat dipahamikarena itu menyerang suatu keluarga, dan orang-orang yang dilahirkan dalam keluarga itu janganlah bermaksut menjadi ibu dan bapak agar tidak menurunkan penyakit kepada anak-anak.''

B. Chorea Sydenham (Tarian Santo Vitus).


Chorea Sydenham adalah kelainan saraf pada anak-anak dengan gerakan yang tiba-tiba, taj disengaja dan menyentak-nyentak. Seringkali penyakit ini menyerang gadis cilik umur lima sampai lima belas tahun. Sementara penyakit ini mulai menyerang, penderita gugup dab benda-benda berjatuhan dari tangannya. Akhirnya semua otot terlibat dalam gerakan yang tidak disengaja, kecuali otot mata. Kordinasi otot tidak baik dan kelemahan ototnya berkembang sampai sedemikian. Dia sukar mengunyah dan menelan. Biasanya kesembuhan diperoleh dalam enem sampai sepuluh minggu. Kira-kira sepertiga dari jumplah kasus penyakit akan berulang kembali.''

Walaupun penyebabnya belum diketahui, penyakit itu dapat dikaitkan dengan demam rematik, mungkin juga sebelum terjadi infeksi kuman streptococcus. Kira-kira separuh pasien muda penderita demam rematik akan mendapat kelainan saraf ini.''

Tidak ada pengobatan tertentu bagi penyakit ini, tetapi apabila seorang menderita demam rematik, dia harus dirawat. Anak yang terserang penyakit itu harus diistirahatkan di rumah atau di rumah sakit. Mungkin perlu di berikan obat penenang kepadanya, dan usahakanlah agar pikirannya tenang. Mandi air panas, pendemahan dan mandi bersiram senantiasa dapat menolong.''

0 komentar:

Posting Komentar

Tags

Labels

Blog Archive

Blog Archive