Vitamin C : Antioksidan memainkan peran signifikan dalam meningkatkan kesuburan pria dan wanita. Mengapa? Karena bagi pria, bila ia kekurangan vitamin C, maka DNA spermanya mudah rusak terpapar polusi oksidatif dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan vitamin C bagi pria dewasa normal adalah 250 mg per hari, namun rata-rata pria hanya mengkonsumsi 5 mg per hari dari makanan hariannya. Ini berakibat kekurangan level konsentrasi air mani, 50% mengalami kerusakan DNA sperma. Studi lain menemukan bahwa suplementasi vitamin C pada pria yang infertil menaikkan 112-140% jumlah sperma. Vitamin C juga penting pada kesuburan wanita. Dalam sebuah penelitian, suplementasi vitamin C dan E pada wanita mengurangi reduksi (penurunan) ovulasi. Vitamin E: Suplementasi vitamin E menunjukkan secara signifikan dapat mengurangi konsentrasi malondialdehyne (MDA), pengukuran perioksidasi lipid, dalam plasma air mani dan spermatozoa, yang berakibat pada peningkatan motilitas sperma. Studi sejenis menunjukkan bahwa suplementasi vitamin E dan selenium pada pria yang memiliki jumlah sperma rendah dan motilitas kurang dapat meningkatkan kedua faktor ini setelah 6 bulan asupan. Selenium: Selenium sangat sangat penting bagi motilitas sperma (pergerakan). Dalam satu studi, pria mandul yang disuplementasi dengan selenium meningkat secara signifikan motilitas spermanya, dan 11% dari pria tersebut berhasil menghamili istrinya dalam 3 bulan penelitian suplementasi selenium tersebut.
Banyak terapi herbal telah digunakan selama ratusan tahun turun temurun. Baik yang berbentuk sari tumbuhan yang bisa langsung diseduh atau yang telah dipadatkan dalam bentuk kapsul, yang biasanya juga mengandung vitamin, mineral, dan asam amino. Kebutuhan Vitamin, Mineral, Asam Amino paling utama yang tidak boleh kurang bila Anda dan pasangan sedang berusaha untuk hamil:
Vitamin B6 : Kekurangan vitamin B6 dapat berdampak pada keseimbangan hormon seseorang. Asam folat, juga sangat penting untuk mencegah kerusakan oksidatif sel dan menjaga kesehatan serviks.''
Vitex Agnus Castus (Chasteberry) : Memiliki efek menormalkan hormon. Pada wanita dengan hyperprolactinemia, suplementasi 3 bulan Vitex menghasilkan pengurangan (penurunan) kadar prolaktin, fase luteal yang lebih panjang dan peningkatan progesteron sintetis. Pada studi lain, wanita yang menderita polymenorrhea, oligomenorrhea serta insufisiensi corpus luteum diobatu dengan vitex selama 6 bulan. Suplementasi vitex meningkatkan kadar progesteron, menormalkan siklus menstruasi pada 64% wanita, dan 29% wanita berhasil hamil pada penelitain tersebut.
Panax Ginseng (Asian ginseng) ;Panax Ginseng adalah ramuan adaptogenik digunakan secara tradisional untuk meningkatkan libido. Dalam sebuah penelitian, ekstrak ginseng yang dikonsumsi pria menunjukkan peningkatan jumlah sperma dan motilitas, peningkatan testosteron bebas dan total, dihidrotestosteron, LH, dan FSH, dan penurunan prolaktin. Selain itu, kandungan aktif dalam ginseng yang dikenal sebagai ginsenosides memodulasi axis hipotalamus-hipofisis-adrenal.''
Lepidium meyenii (Maca): Maca telah terbukti memperbaiki parameter mani tanpa memodulasi kadar hormon. Dalam sebuah penelitian, pria dilengkapi dengan 1500 atau 3000 mg dari Maca per hari selama 4 bulan menunjukkan peningkatan volume mani, jumlah sperma, jumlah sperma motil, dan motilitas sperma.''
Iron (Zat Besi) : Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan dalam jumlah besar selama masa menstruasi dan kehamilan. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan amenore (tidak menstruasi), dan kekurangan zat besi selama kehamilan dikaitkan dengan komplikasi kehamilan dan peningkatan kematian ibu saat melahirkan. Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi besi pada wanita dengan kadar zat besi yang rendah meningkatkan kesuburan.''
Zinc (Seng) : Penelitian menunjukkan bahwa pria yang kekurangan zinc berpengaruh negatif pada kadar testoteron dan volume air mani. Dalam sebuah penelitian, pria dengan motilitas sperma rendah diberi suplementasi zinc selama 6 bulan, dan kelompok pria tersebut menunjukkan perkembangan signifikan pada jumlah sperma, motilitas progresif dan juga mengurangi kejadian antibodi sperma (ASA).''
Asam Amino: Arginine adalah asam amino yang dikonversi menjadi beberapa senyawa yang diyakini berperan dalam motilitas sperma. Dalam sebuah penelitian, 74% pria yang disuplementasi Arginine selama 3 bulan menunjukkan peningkatan jumlah dan motilitas sperma. Asam amino lain, Carnitine, berperan penting bagi pengembangan spermatozoa yang sehat. Pada pasien infertil, penelitian telah menunjukkan hubungan langsung antara motilitas sperma dan kandungan Carnitine pada air mani dan korelasi positif antara suplementasi Carnitine dan jumah serta motiltas sperma.''
0 komentar:
Posting Komentar