Penyebab
Pada 5-10% kasus, nyeri perut disebabkan oleh suatu penyakit fisik:
1. Umum:
Keracunan timah hitam
Purpura Henoch-Schnlein
Penyakit sel sabit
Alergi makanan
Porfiria
Anemia familial Mediterania
Angioedema herediter
Migren.
2. Kelainan usus:
Hiatus hernia
Hepatitis (peradangan hati)
Kolesistitis (peradangan kandung empedu)
Pankreatitis (peradangan pankreas)
Ulkus peptikum
Infestasi parasit (misalnya giardiasis)
Divertikulum Meckel
Penyakit Crohn
Tuberkulosis usus
Kolitis ulserativa
Apendisitis kronis
3. Kelainan saluran kemih-kelamin:
Kelainan bawaan
Infeksi saluran kemih
Penyakit peradangan panggul (pada anak perempuan)
Kista ovarium (pada anak perempuan)
Endometriosis (pada anak perempuan)
Pada 80-90% kasus, nyeri perut berulang lebih disebabkan oleh faktor psikis; biasanya dipicu atau semakin memburuk pada saat stres, cemas atau depresi.'' Kadang nyeri perut berulang disebabkan oleh kelainan fungsi pada organ dalam. Misalnya kelainan fungsi usus bisa terjadi jika makanan anak tidak sesuai, terutama jika anak tidak dapat menerima jenis makanan tertentu, seperti susu dan hasil olahan susu. Kelainan fungsi usus juga bisa disebabkan oleh sembelit yang terjadi karena berkurangnya pergerakan usus besar, yang kadang merupakan suatu reaksi terhadap pelatihan buang air besar yang tidak tepat. Pada remaja putri, nyeri perut bisa disebabkan oleh kram otot di dalam rahim selama menstruasi (dismenore). Kadang pelepasan sel telur dari indung telur juga menyebabkan nyeri perut.''
Gejalanya
Gejalanya berbeda-beda, tergantung kepada penyebabnya. Nyeri perut akibat penyakit fisik biasanya tidak menghilang atau timbul dalam suatu siklus, seringkali dipicu oleh kegiatan atau makanan tertentu. Nyeri cenderung timbul pada sisi perut tertentu, tidak dirasakan di sekeliling pusar dan bisa menjalar ke punggung.
Infeksi saluran kemih bisa menyebabkan nyeri perut atau nyeri pinggul bagian bawah. Nyeri bisa menyebabkan anak terbangun dari tidurnya.''
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan (tergantung kepada penyebabnya):
nafsu makan berkurang
penurunan berat badan
demam berulang atau menetap
jaundice (sakit kuning)
bentuk dan warna tinja berubah
sembelit atau diare
di dalam tinja terdapat darah
muntah makanan atau darah
perut membengkak
nyeri atau pembengkakan sendi.
Gejala dari nyeri perut berulang akibat kelainan fungsi organ tergantung kepada penyebabnya. Jika anak mengalami intoleransi laktosa, maka nyeri akan timbul dalam waktu beberapa menit sampai 2 jam setelah anak minum susu atau mengkonsumsi hasil olahan susu. Jika anak menderita penyakit kandung empedu, nyeri perut timbul segera sesudah mengkonsumsi makanan berlemak.
Nyeri akibat faktor psikis bisa terjadi setiap hari atau sewaktu-waktu. Kadang anak tidak merasakan nyeri selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Nyeri biasanya bersifat tumpul, jarang menyebabkan anak terbangun dari tidurnya pada malam hari, tetapi anak mungkin akan terbangun lebih awal dari biasanya. Nyeri perut akibat faktor psikis paling sering dirasakan di sekitar pusar. Jika nyeri dirasakan semakin jauh dari pusar, maka semakin besar kemungkinan penyebabnya adalah kelainan fisik. Nyeri psikis kadang menyerupai nyeri karena kelainan fisik, tetapi biasanya nyeri psikis sifatnya tidak berubah atau tidak semakin memburuk.
Mendiagnosis nyeri perut yang berhubungan dengan faktor psikis mungkin agak sulit. Biasanya tidak ditemukan kelainan fisik. Anak mungkin terpengaruh oleh stres di dalam keluarga, masalah keuangan atau perpisahan maupun kehilangan orang yang disayanginya.
Pengobatannya
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya. Jika nyeri perut dipicu oleh suatu jenis makanan, maka sebaiknya dilakukan perubahan pola makan. Untuk mengurangi nyeri akibat menstruasi bisa diberikan ibuprofen.''
Nyeri perut berulang akibat faktor psikis merupakan nyeri yang timbul karena stres dan ketegangan. Orang tua dapat membantu dengan cara sebanyak mungkin mengurangi stres dan ketegangan, membantu anak menghadapi stres dan mendorong anak untuk masuk sekolah meskipun perutnya nyeri. Guru dapat membantu dengan memecahkan masalah yang dihadapi anak di sekolah. Jika setelah dilakukan berbagai usaha, anak masih merasakan nyeri perut (terutama pada saat anak mengalami depresi atau menghadapi masalah perkawinan orang tuanya di rumah), mungkin anak memerlukan bantuan dari ahli jiwa.''
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala utama dan gejala penyertanya, serta sifat dari nyeri perut yang dirasakan.''
0 komentar:
Posting Komentar