Translate

Minggu, 13 Mei 2012

Hormon prolaktin Sebenarnya Tidak Hanya Ada di Pria tapi Juga Wanita (Prolaktin Tinggi, Susah Hamil)

Hormon tersebut, ketika dalam keadaan tinggi memang bisa melemahkan sperma dan sel telur. Ketika seseorang stres, maka yang pertama kali berubah dalam tubuh seseorang adalah sistem kerja semua hormon, termasuk di dalamnya hormon prolaktin. Sistem atau mekanisme hormon yang semula bekerja teratur, harmonis dan simultan berubah menjadi tidak terkendali, sehingga bisa mempengaruhi pola dan kebiasaan hidup seseorang, termasuk sekaligus menurunkan sistem kekebalan
tubuh seseorang. Secara lahiriah memang sulit menilai apakah seseorang itu dalam keadaan stres atau tidak. Dalam diagnosa herbalis, ada yang dikenal dengan diagnosa iris mata atau iridologi. Dengan menggunakan pen light (semacam senter kecil) yang ditujukan ke mata, akan terlihat apakah stres ring nampak atau tidak. Jika nampak, maka orang tersebut bisa dikategorikan dalam keadaan stres.''

Cara lain yang lebih mudah adalah dengan melihat telapak tangan anda, bila di telapak tangan anda banyak terlihat urat-urat berwarna biru atau hijau menandakan anda sedang stres, semakin jelas warnanya berarti semakin tinggi tekanan stresnya, begitupula sebaliknya. Kembali mengenai hormon prolaktin, kaitannya dengan sperma, bila hormon ini sedang meninggi, maka dapat melemahkan bahkan menurunkan kualitas sel-sel spermatozoa. Di dalam satu tetes air manis, terdapat 100-200 juta sel spermatozoa, seberapa besar gangguan yang terjadi pada spermatozoa tergantung seberapa besar tekanan stres, konsumsi obat-obat kuat, narkoba, terkena radiasi atau terganggunya sistem medan elektro magnet dalam tubuh. Jadi, anda tidak perlu kuatir tentang kualitas dan kuantitas spermatozoa anda, dari sekian banyak sel-sel spermatozoa, pasti kelak ada yang berhasil membuahi sel telur.''

Bila gangguan tersebut relatif kecil, maka insya Allah, tidak begitu berpengaruh kepada sel-sel spermatozoa. Biasanya tujuan terapi hormon prolaktin selain untuk menormalkan kembali kadar hormon yang tinggi, juga untuk membuat sel spermatozoa lebih matang dan berkualitas. Umumnya, setelah ejakulasi, sperma perlu 3-4 hari untuk mematangkan diri. Hubungan intim yang dilakukan seminggu dua kali jauh lebih baik daripada yang dilakukan setiap hari, guna membiarkan sel spermatozoa dewasa dan lebih berkualitas. Di samping itu, para pasangan yang belum memiliki anak sering lupa dengan masa subur pada diri wanita. Puncak masa subur pada diri wanita hanya terjadi sehari selama sebulan, meski rentang waktu masa subur bisa berlangsung 7 hingga 10 hari, tapi puncak masa suburnya hanya satu hari. Dalam satu hari itu, kita harus menghitung tepat kapan waktu itu terjadi. Tentunya dengan mempelajari sistem KB kalender. Namun, sistem ini hanya berlaku bagi wanita yang haidnya terhitung normal dan teratur, baik waktu dan lama haid. Pada dasarnya fungsi Radix untuk menambah kepekatan (kualitas) dan kuantitas sperma yang kurang. Sedangkan Omega 3 selain berfungsi untuk meningkatkan kesuburan pria dan wanita, juga menetralisir kadar hormon yang berkaitan dengan organ reproduksi seperti estrogen, prolaktin dan lain-lain.

Tapi, anda perlu waktu sekitar 3-4 bulan untuk mengonsumsi Omega 3 guna menetralisir ketidakseimbangan sistem hormon tersebut. Mudah-mudahan sebelum 3-4 bulan anda sudah mendapatkan hasil positifnya. Cara mengonsumsi, sebaiknya diminum 2 kapsul pagi dan sore, 30 menit sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Sedangkan madunya diminum pagi dan malam sebelum tidur, dengan cara tuang 2 sendok makan madu ke dalam cangkir yang telah diisi air hangat, diaduk hingga rata, kemudian baru diminum. prolaktin tinggi Prolaktin Tinggi, Susah Hamil?“SUDAH 5 bulan nih, tapi belum juga haid,” ujar Santi kepada Andi, suaminya. “Coba periksa ke dokter kenapa belum juga haid ?” jawab Andi. Hasil test pack maupun pemeriksaan dokter menyatakan negatif.Agaknya Santi masih penasaran, dia kembali kontrol ke dokter. Dokter menyarankan untuk melakukan tes darah (LH, FSH, prolaktin) dan urin. Sedangkan, suami melakukan pemeriksaan analisa sperma. Meski hasil pemeriksaan semuanya bagus, tapi ternyata jumlah prolaktin >100. Apakah ini salah satu sebab hingga kini mereka belum dikaruniai anak?

Prolaktin Pengaruhi Ovulasi? Normalnya setiap bulan sekali wanita mengalami masa ovulasi. Apabila dalam masa ovulasi, indung telur dibuahi oleh sperma maka terjadi kehamilan. Sebaliknya, bila tidak dibuahi akan terjadi haid atau menstruasi. Proses ovulasi dipengaruhi oleh pengeluaran hormon estrogen dan progesteron yang dipengaruhi oleh kelenjar hipofisis dan hipothalamus di otak.''

“Bisa dibilang, kelenjar hipofisis, hipothalamus dan indung telur merupakan suatu poros yang saling berkaitan. GnRH selanjutnya merangsang kelenjar hipofisis memroduksi hormon FSH-LH, selanjutnya FSH dan LH merangsang indung telur (ovarium) untuk memroduksi hormon estrogen dan progesteron. Jika poros tersebut berjalan baik akan menyebabkan proses ovulasi atau siap untuk dibuahi,” tutur dr. Shinta, SpOG. Lantas kaitan prolaktin dengan proses ovulasi? “Secara tidak langsung hormon prolaktin ada kaitannya dengan proses ovulasi,” sambungnya.''

Prolaktin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar hipofisis di otak. Bila kadar prolaktin tinggi akan menyebabkan reaksi umpan balik negatif yang membatasi produksi dua hormon yang punya peran penting dalam proses ovulasi yakni hormon GnRH dan FSH. Kedua hormon ini yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan sel telur dalam ovarium. Bila kadar prolaktin dalam badan tinggi, ovulasi tidak akan terjadi dan menyebabkan susah hamil. Mengapa demikian? “Prolaktin menyebabkan feedback negatif ke otak untuk men-stimulasi proses ovulasi. Bisa dibilang, dia menyebabkan feedback negatif ke kelenjar hipothalamus di otak sehingga proses ovulasi sulit terjadi. Itulah sebab wanita susah hamil,” jelas dr. Shinta.

Penyebabnya

Prolaktin juga bisa menyebabkan siklus haid terganggu. Bila Anda mengalami kesulitan untuk hamil bahkan pada saat yang sama memiliki masalah tidak haid, ada kemungkinan kadar prolaktin Anda dalam darah berlebihan atau dalam istilah medis disebut hyperprolactinaemia dengan gejala-gejala sebagai berikut:
-90 persen mengeluarkan air susu dari payudara. Dalam istilah medis disebut galaktore.
-Sakit kepala yang teramat sangat.
-Gangguan penglihatan.
-Siklus haid tidak teratur (tidak haid selama kurang lebih 3 bulan).
-Sulit hamil
Penyebabnya macam-macam, bisa jadi Anda tidak pernah mengalami haid atau menstruasi dari awal masa reproduksi hingga kini atau sepanjang hidup Anda yang dalam istilah medis disebut amenorrhea primer. Atau amenorrhea sekunder dimana Anda pernah alami haid kemudian tidak bisa haid untuk kurun waktu yang lama. Dan ternyata 20 persen penyebab hyperprolactinaemia adalah amenorrhea sekunder. Juga bisa disebabkan oleh faktor psikis atau stres yang berlebih, lalu orang-orang yang mengalami gangguan makan seperti anoreksi (tidak bisa makan sama sekali) dan bullimia (selalu memuntahkan makanan yang sudah masuk dalam mulut). Serta pengaruh obat-obatan (gangguan psikofarmaka), yakni orang-orang yang mendapat terapi obat fenotiazin untuk mengatasi stres yang dialaminya.

“Ternyata wanita-wanita dalam tahanan kadar prolaktinnya tinggi sangat rentan terhadap stres,” ungkap dr. Shinta. Bahkan prolaktin tinggi bisa menyebabkan osteporosis. Kadar prolaktin yang tinggi menyebabkan kadar estrogen dan progesteron menjadi rendah maka terjadi pengeroposan tulang yang mengakibatkan osteoporosis. Kadar prolaktin normal 5 – 25 nanogram per mililiter. Bila kadar prolaktin di atas 50 nanogram, harus diwaspadai. Ada kemungkinan kadar prolaktin berlebih yang disebabkan tumor di hipofisis yang disebut prolaktinoma.''

Diagnosa

Untuk mengetahui kadar prolaktin dalam darah bisa dilakukan tes darah di laboratorium. Dokter juga mungkin menyarankan beberapa tes lagi seperti:

-CT / MRI otak untuk melihat apakah terdapat tumor pada kelenjar hipofisis. Bila tumor tersebut membesar, dapat menekan saraf sehingga menyebabkan pusing, hingga gangguan penglihatan. Biasanya disertai pula dengan amenorrhea (tidak haid).
-Ujian penglihatan: untuk memastikan Anda tidak mengalami komplikasi penglihatan.''

Manfaat Vitex

Pada uji ilmiah yang dilakukan pada Vitex agnus cactus (bahan utama FertilAid for Women), bahan ini diberikan kepada pasien yang menderita hyperprolactinaemia (prolaktin tinggi). Vitex menurunkan level prolaktin juga menormalkan fase luteal level progesteron pada wanita yang mempunyai gejala LPD (luteal phase defect/cacat fase luteal). Fase luteal yang pendek dinormalkan dan menjadi agak panjang. Vitex telah terbukti sangat efektif untuk gangguan yang berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon, termasuk LPD (fase luteal cacat) atau insufisiensi corpus luteum. Banyak masalah haid atau ketidaksuburan yang terkait dengan produksi progesteron yang rendah atau tidak teratur selama fase luteal, yang dapat berkontribusi untuk LPD dan mungkin kepada kondisi komplikasi, PCOS. Gejala LPD dikaitkan dengan siklus ketidakteraturan dan fase luteal yang pendek, dipicu oleh tingkat progesteron lebih rendah dari normal selama paruh kedua siklus Anda. Berkenaan dengan PCOS, ketidakseimbangan hormon progesteron yang rendah dapat juga berkontribusi terhadap pembentukan kista ovarium yang menyebabkan Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Wanita dengan PCOS juga cenderung menunjukkan prolaktin lebih tinggi dari tingkat normal, yang dapat menghambat kesuburan. Vitex bermanfaat untuk mendukung produksi progesteron dan menekan prolaktin, oleh karenanya vitex disarankan sebagai suplemen herbal untuk ketidakseimbangan siklus menstruasi, fase luteal cacat, dan kemungkinan PCOS (menormalkan level progesteron sehingga keteraturan siklus dapat menekan perkembangan kista ovarium terkait dengan dominasi estrogen). Bila prolaktin kembali normal, ovulasi akan terjadi dan haid akan datang dengan sendirinya. Walau bagaimanapun, jika ia terlalu tinggi dan disebabkan oleh tumor (prolaktinoma), dokter akan menyarankan operasi untuk membuang tumor tersebut.''

1. Seperma Wanita (manfaat sperma bagi wanita)

2. A-J Nutrisi Peningkat Libido

0 komentar:

Posting Komentar

Tags

Labels